Sabtu, 31 Maret 2012

Pembatasan BBM Bersubsidi

Pembatasan BBM Bersubsidi

Campur Premium dan Pertamax, Jadi Premium Plus!

Antisipasi mulai dikuranginya pasokan premium setelah keputusan BBM bersubsidi yang akan dibatasi, kalangan bikers banyak yang melakukan trik pencampuran bahan bakar. Misalnya Premium dicampur dengan Pertamax. Tujuannya, menaikkan angka oktan dengan harga yang masih relatif terjangkau. Sebab, semakin tinggi angka oktannya, semakin lama bensin itu terbakar spontan.

Sebagaimana kita ketahui, Pertamax punya angka oktan yang lebih tinggi, yaitu 92. Sedangkan Premium angka oktannya hanya 88. Semakin tinggi angka oktannya, akan tahan terhadap kompresi. Tidak mudah terbakar sebelum api busi meletik.

Berbeda dengan bensin oktan rendah. Mudah menimbulkan pembakaran spontan. Akhirnya akan menimbulkan ketukan di dalam mesin yang biasa disebut gejala ngelitik atau knocking.

Makanya pembakaran spontan ini sebisa mungkin dihindari dengan angka oktan yang tinggi. Jika masih menggunakan premium yang beroktan 88, maka mesin akan mudah ngelitik atau knocking jika dipakai pada mesin dengan rasio kompresi besar.

Memilih BBM yang baik untuk kendaraan adalah penggunaan angka oktan yang harus sesuai dengan tekanan kompresi kendaraan kita. Semakin tinggi kompresinya maka sebaiknya menggunakan BBM berangka oktan tinggi.

Untuk kendaraan berkompresi di bawah 9 : 1 masih dapat menggunakan Premium. Namun untuk kendaraan dengan kompresi 9,1 : 1 sampai 10 : 1 sebaiknya menggunakan Pertamax atau sejenisnya dan kendaraan dengan kompresi 10,1 : 1 ke atas sebaiknya menggunakan Pertamax Plus atau sejenisnya.

Nah, salah satu cara menaikkan oktan dengan mengoplos bensin Premium dengan Pertamax. Premium dengan angka oktan 88 sedangkan Pertamax 92. Pencampuran ini bisa dinamakan Premium Plus. “Memang bisa meningkat jika dicampur antara kedua jenis bahan bakar ini,” kata M. Harun, Vice President Corporate Communication Pertamina.

Secara matematis, menghitung nilai oktan Premium Plus sangat mudah. Secara sederhana, angka oktan bisa dihitung. Jika Premium dengan oktan 88 dicampur Pertamax dengan oktan 92.

Maka hitungan secara linear dengan komposisi 50 : 50 adalah (88+92) dibagi 2, yaitu sekitar 90. Jika komposisinya berbeda, tinggal disesuaikan presentasenya.

Secara hargapun Premium Plus bisa dihitung. Dengan asumsi pengoplosan fifty-fifty, harga Premium Plus saat ini sekitar Rp 6.425. Angkanya didapat dari harga Premium ditambah Pertamax dibagi dua. Yakni Rp 4.500 + Rp 8.350 dibagi 2.

Lebih murah dan realistis dilakukan para biker. Terutama untuk motor-motor kecil yang diproduksi di lokalan. Rasio kompresinya masih bisa diatasi dengan Premium Plus.

Perkembangan Web


WEB 2.0 adalah kebebasan mendefinisi dengan menonjolkan aplikasi seperti  fasilitas partispasi berbagi informasi,interoperabilitas,desain dan kolaborasi pada world wide web. Web 2.0 situs yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang lain di media social yang berdialog sebagai pembuat content yang dibuat pengguna di dunia maya,berbeda dengan website dimana pengguna melihat  secara pasif terhadap konten yang dibuat untuk mereka. Contohnya Web 2.0 berisi situs social network,blog,wiki, situs video sharing,host layanan,aplikasi web dan folksonomies.
Istilah ini terkait erat dengan dengan tim O’Reilly media konferensi Web 2.0 pada akhir tahun 2004. Meskipun istilah itu member kesan versi terbaru WWW, itu tidak mengacu pada perbaharuan setiap spesifikasi teknis,melainkan pada cara kumulatif pengembang software dan pengguna akhir yang menggunakan web. Web 2.0 merupakan web kualitatif berbeda dari teknologi prior web yang ditentang oleh penemu WWW yaitu Tim Berners-Lee,yang menyebutnya dengan istilah "piece of jargon",karena ia bermaksud Web dalam visinya sebagai "media kolaboratif”,tempat dimana kita semua bisa bertemu,membaca dan menulis. Dia menyebutnya sebagai "Read/Write Web".

KARAKTERISTIK
Web 2.0 menawarkan semua pengguna kebebasan yang sama untuk berkontribusi. Meskipun hal ini membuka kemungkinan untuk debat secara  rasional dan kolaborasi, itu juga membuka kemungkinan untuk "spam" dan "trolling" oleh pengguna yang kurang rasional. Kemungkinan anggota kelompok yang tidak memberikan kontribusi untuk penyediaan barang dari berbagi keuntungan menimbulkan kemungkinan rasional bahwa anggota akan lebih memilih untuk menahan mereka untuk berkontribusi dan menumpang secara gratis pada kontribusi oranglain. Terkadang ini memerlukan kepercayaan yang radikal dengan pengelolaan website. Karakteristik Web 2.0 adalah kaya akan pengalaman pengguna, partisipasi pengguna , konten dinamis,metadata,web standard dan skalabilitas.

TEKNOLOGI
Teknologi web browser  yang digunakan dalam pengembangan Web 2.0  adalah Asynchronous JavaScript dan XML (Ajax), Adobe Flash dan  Adobe Flex framework, dan JavaScript/Ajax frameworks seperti YUI Library, Dojo Toolkit, MooTools, jQuery dan Prototype JavaScript Framework. Ajax pemrograman menggunakan JavaScript untuk meng-upload dan download data baru dari web server tanpa mengalami reload halaman.  Untuk memungkinkan pengguna untuk terus berinteraksi dengan halaman, komunikasi seperti permintaan data ke server akan dipisahkan dari data dan akan kembali ke halaman (asynchronous). Jika tidak, pengguna harus secara rutin menunggu untuk data kembali sebelum mereka dapat melakukan hal lain pada halaman tersebut, hanya sebagai pengguna harus menunggu halaman untuk menyelesaikan reload.

KONSEP
Web 2.0 dapat digambarkan dalam 3 bagian, yaitu sebagai berikut:
  • Rich Internet application (RIA) : mendefinisikan pengalaman dibawa dari desktop ke browser dari sudut pandang grafis atau kegunaan sudut  pandang. Istilah-istilah yang berhubungan dengan RIA adalah Ajax dan Flash.
  • Web-oriented architecture (WOA): adalah bagian kunci di Web 2.0 yang mendefinisikan bagaimana aplikasi Web 2.0 mengekspos fungsi mereka sehingga aplikasi lain dapat memanfaatkan dan mengintegrasikan fungsi menyediakan satu set aplikasi yang jauh lebih banyak. (contoh : Feeds, RSS, Web Services, Mash-ups).
  • Social Web : mendefinisikan bagaimana Web 2.0 cenderung berinteraksi lebih  banyak dengan pengguna akhir dan membuat pengguna akhir menjadi  bagian yang tidak terpisahkan.

PEMAKAIAN
Bagian penting ketiga dari Web 2.0 adalah Web sosial, yang merupakan perubahan mendasar dalam cara orang berkomunikasi. Web sosial terdiri dari sejumlah alat-alat online dan platform di mana orang berbagi perspektif mereka,opini,pikiran dan pengalaman. Aplikasi Web 2.0 cenderung berinteraksi lebih dengan pengguna akhir . Pengguna akhir tidak hanya pengguna dari aplikasi tetapi juga peserta oleh: 
  • Podcasting
  • Blogging
  • Tagging
  • Contributing to RSS
  • Social bookmarking
·         Social networking
Popularitas Web 2.0, seiring dengan meningkatnya penggunaan blog, wiki, dan teknologi jejaring sosial, di pimpin di dunia akademis dan bisnis termasuk perpustakaan,social work,perusahaan,ruang kelas dan kedokteran. Banyak dari 2.0s merujuk ke teknologi Web 2.0 sebagai sumber dalam disiplin ilmu masing-masing dan area.

WEB 3.0
Berfokus pada elemen computer, Conrad Wolfram berpendapat bahwa Web 3.0 adalah dimana "komputer ini menghasilkan informasi baru",daripada manusia. Andrew Keen, pengarang  The Cult of the Amateur mempertimbangkan web semantic sebagai unrealisable abstraksi dan melihat Web 3.0 sebagai kembalinya para ahli dan pembuat web. Contohnya, ia menunjuk pada kesepakatan Bertelsmann dengan Wikipedia Jerman untuk mengedit versi ensiklopedia itu. CNN Money Jessi Hempel mengharapkan Web 3.0 muncul lebih inovatif dari Web  2.0 dengan model bisnis yang menguntungkan. Futuris John Smart, penulis utama Roadmap metaverse mendefinisikan Web 3.0 sebagai generasi pertama metaverse (konvergensi dari dunia virtual dan fisik), pengembangan web  yang mencakup TV video berkualitas terbuka, 3D simulasi, augmented reality, nirkabel, dan sensor (Web 3.0 's awal geosocial foursquare,dsb) .